Rabu, 10 April 2013

KATA KERJA



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
            Kata kerja atau verba dalam bahasa Indonesia juga memiliki jenis-jenis dan ciri-ciri yang membedakannya dengan kelas kata lainnya. Makalah ini mencoba memaparkan tentang "Kata Kerja
            Fungsi dari bahasa seperti alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa, selain ahli-ahli bahasa, semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam dirinya dalam bidang teori dan praktek bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyrakat akan lumpuh tanpa bahasa.a
            Definisi kata dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Di antaranya ada tiga sudut pandang yang umum digunakan untuk mendifinisikan kata.
1.    Posisi kata secara gramatikal, kata dapat diartikan sebagai satuan gramatikal terkecil yang dapat terdiri dari satu atau lebih morfem yang menjadi unsur pembentuk suatu frasa atau kalimat.
2.    Dari bahasa lisan atau fonem, kata dapat diartikan sebagai deretan bunyi yang memiliki arti yang diucapkan dalam satu kecapan.
3.    Dari bahasa tulis, kata dapat diartikan sebagai deretan huruf yang memiliki arti yang penulisannya dalam kalimat dibatasi oleh spasi.

B. Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari Karangan Persuasi?
2.    Apa Ciri-ciri karangan Persuasi?
3.    Apa yang tergolong Karangan Persuasi ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Kata Kerja
Secara umum kita mengenal kata kerja sebagai kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Dalam buku Morfologi, Arifin dan Junaiyah (2009:93) menyatakan bahwa verba atau kata kerja dapat diketahui lewat prilaku semantis dan sintaksis serta bentuk morfologisnya. Pada umumnya verba atau kata kerja memiliki ciri sebagai berikut:
  1. Verba berfungsi sebagai predikat atau inti predikat kalimat , seperti: (a) Pagi-pagi sekali mereka telah berlari keliling lapangan.
(b) kami sedang bermain bola.
(c) Bom meledak di Kuta.
Kata bermain, sedang berlari, dan meledak pada contoh kalimat berfungsi sebagai predikat; kata bermain pada sedang bermain merupakan inti predikat. Verba juga dapat berfungsi lain di luar predikat.
  1. Secara inheren, verba mengandung makna 'perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau bukan kualitas'.
  2. Verba yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- untuk menyatakan makna 'paling'.
  3. Secara umum, verba tidak dapat bergabung dengan kata penunjuk kesangatan.
2
3
B.    Kata Kerja versi Gorys Keraf
Menurut Gorys Keraf dalam (Putrayasa, 2010:87) sebuah kata dapat dikatakan kata kerja atau tidak haruslah melalui dua prosedur, yaitu
Ø  Melihat dari segi bentuk sebagai prosedur pencalonan.
Ø  Melihat dari segi kelompok kata (frasa) sebagai prosedur penentuan.
  1. Bentuk
Semua kata yang mengandung imbuhan me-, ber-, -kan, di-, -i,-kan dicalonkan menjadi kata kerja. Akan tetapi, terdapat sejumlah kata kerja yang tidak mengandung unsur-unsur tersebut tetapi secara tradisional masuk ke dalam golongan kata kerja seperti tidur, bangun, datang, pergi, terbang, turun, naik, mandi makan, minum. Selain ciri-ciri bentuk seperti telah dibahas sebelumnya, kedua macam kata kerja tersebut mempunyai suatu kesamaan struktur dalam kelompok kata.
  1. Kelompok kata
Semua kata yang tersebut sebelumnya, dalam segi kelompok kata mempunyai suatu kesamaan struktur, yaitu dapat diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat, misalnya:
Ria berjalan dengan cepat
Handayani menyanyi dengan riang
Anak itu tertidur dengan nyenyak
Berdasarkan kedua prosedur tersebut Keraf memberi batasan mengenai kata kerja yaitu segala macam kata yang dapat diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat merupakan kata kerja.

4
Untuk membuktikan penerapan prosedur menentukan kata kerja Keraf dapat diuji dalam beberapa contoh berikut. Apakah kata jalan, berteriak, membaca, duduk, belajar,berkabung, termasuk dalam kata kerja? Dari enam kata tersebut , kata membaca, berteriak, belajar dan berkabung masuk dalam prosedur bentuk yang menjadikan kata tersebut calon kata kerja, karena kata tersebut mengandung imbuhan ber-,dan me-. Lalu dalam prosedur yang kedua , dari segi kelompok kata, keenam kata tersebut dapat diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat misalnya:
Ø  jalan dengan lebih cepat
Ø  berteriak dengan lantang
Ø  membaca dengan ekspresif
Ø  duduk dengan tenang
Ø  belajar dengan tekun
Ø  berkabung dengan penuh duka cita
Maka, berdasarkan prosedur Gorys Keraf, keenam kata di atas dapat digolongkan dalam kata kerja. Dapat diamati bahwa kata kerja versi keraf bisa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Dari segi bentuk dapat mengandung imbuhan me-, ber-, -kan, di-, -i. Ada juga yang tidak mengandung imbuhan.
  2. Kata yang mengandung imbuhan ataupun tidak dapat diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat.
C.   Perbedaan teori kata kerja Gorys Keraf dan pakar lainnya :
  1. Gorys Keraf menentukan sebuah kata termasuk dalam kategori kata kerja melalui prosedur pengujian (pencalonan dan penentuan), sementara pakar lain dengan menentukan ciri-ciri dan mengelompokannya.
5
  1. Gorys keraf menentukan kata kerja berdasarkan struktur morfologis, sementara pakar lain menentukan kata kerja berdasarkan pendekatan bentuk, sintaksis dan semantis.
  2. Pendekatan bentuk dan struktur morfologis digunakan Gorys Keraf sebagai proses pencalonan kata kerja. Sementara pakar lain menggunakan dasar pendekatan bentuk untuk mengklasifikasikan kata kerja tersebut berdasarkan bentuknya.






















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari urain diatas bisa saya simpulkan sebagai berikut :
1.    Kata kerja menurut pengertian tata bahasa tradisional adalah kata yang menyatakan perbuatan. Secara umum kita mengenal kata kerja sebagai kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat.
2.    Gorys Keraf menentukan sebuah kata tergolong kata kerja berdasarkan struktur morfologisnya melalui dua prosedur yaitu pertama, melihat dari kesamaan bentuk, yaitu kata yang mengandung imbuhan me-, ber-, di-, -kan, -i, sebagai prosedur pencalonan kata kerja. kedua, melihat dari kelompok kata (frasa) yang sama dapat memperluas kata tersebut. Kelompok kata tersebut adalah kata dengan + kata sifat. Hal ini adalah penentuan suatu kata sebagai kata kerja.
B.   Saran
1.  Penulis hanya bisa menyarankan kepada pembaca agar pembaca bisa memahami tentang kata kerja.
2.  Saran dari penulis kepada pembaca agar tidak berhenti mencari rujukan dari sumber lain tentang kata kerja agar pembaca lebih memahami dalam hal ini.






6
DAFTAR PUSTAKA
1.  Alwi,Hasan,dkk.1998.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
2.  Arifin, Z. dan Junaiyah.2009. Morfologi Bentuk, Makna dan Fungsi. Jakarta: Grasindo.
3.  Chaer,Abdul.2003.Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
4.  Putrayasa, Ida Bagus.2010.Kajian Morfologi.Bandung:Refika Aditama.
5.  Muslich, Mansur.2010.Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung:Refika Utama.
6.  Muslich, Mansur.2010.Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar