KATA
PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan Inayahnya sehingga Makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Dan tak lupa pula kita kirimkan Salawat serta Salam kepada junjungan besar kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan pengetahuan.
Puji Syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan Inayahnya sehingga Makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Dan tak lupa pula kita kirimkan Salawat serta Salam kepada junjungan besar kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan pengetahuan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan para pembaca tentang munculnya Renaissance yang dikemas dengan judul munculnya Renaissance yang dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dari teman – teman, serta Bapak Dosen. Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya.
Namun demikian, Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan. Untuk itu kami sebagai Penulis mengharapkan Kritikan serta Bantuan dari para pembaca agar Makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Sekian dan terima kasih.
Hormat kami,
Penulis
DAFTAR ISI
- Kata Pengantar……………………………………………………………..II
- Daftar Isi………………………………………....…..……………………..III
- BAB
I
Pendahuluan…………………….…......……………….………………….1 - BAB II
Munculnya Renaissance……..………………….…………….....……….2 - BAB
III
Kesimpulan…………………………….………………………..………….7 - Daftar Pustaka………………………….…….….…….………………………….IV
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Renaissance merupakan titik awal
dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah
satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat
seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia
ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah,
menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga.
Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di
dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan
diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya.
Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis,
semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui
bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Kisah munculnya
Renaissance?
2.
Bagaimana tanggapan islam dengan
keilmuan dunia?
3.
Bagaimana perbedaan Tradisi Ilmiah
Eropa dan Tradisi Ilmiah Islam?
4.
Apa sebabnya Melemahnya Keilmuan
Islam?
1
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
- Munculnya Renaissance
Selama ini masih banyak orang
memahami bahwa kebangkitan dunia Eropa (renaissance) adalah berkat
kecermelangan tokoh-tokoh eropa pada abad 12-16 Masehi. Anselmus, Thomas
Aquinas, Roger Bacon, Galileo, Descartez dianggap sebagai pencetus kebangkitan
eropa tanpa pengaruh peradaban lain. Jika kita mencoba lebih jeli
tentang abad berapakah mereka hidup, bisa dikaitkan dengan peradaban lain.
Eropa di sebut-sebut sebagai abad kegelapan adalah pada sekitar abad 5-10
Masehi. Alasan pokok menyebutnya sebagai abad kegelapan adalah karena begitu
sedikitnya dokumentasi yang dapat memberitahukan kepada kita tentang suasana
abad itu(bisa dikatakan pada saat itu begitu kosongnya tradisi
ilmiah sampai-sampai hanya segelintir manusia yang mau menulis),
namun sejak mulai abad 11 barulah mulai
mengalami kebangkitan.
Di sisi lain
ribuan mil dari Eropa, sekitar abad 6 Masehi timbul peradaban baru dari daerah
padang pasir yang tandus. Peradaban
yang berkembang begitu cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun
sesosok manusia mampu merombak kehidupan barbar menjadi peradaban yang Gemilang
(sebuah kota yang dilandasi oleh persamaan hak, sistem musyawarah dll), dia
adalah Muhammad SAW, seorang utusan Allah yang tidak kenal budaya membaca dan
menulis. Tahun berganti tahun dimulai semenjak turunnya wahyu yang pertama
(Lima ayat pertama dari surat Al-'alaq), dimana ayat
2
3
tersebut dimulai dengan perintah
untuk membaca, membaca bukan asal membaca tetapi membaca dengan keimanan
terhadap adanya Tuhan Yang Menciptakan, Yang Menciptakan Manusia dari 'Alaq
(segumpal darah), Membaca dengan mempercayai Bahwa Rabbmu adalah Yang Maha
Pemurah,Yang mengajar manusia dengan perantara Qolam (Pena), Yang mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahui, Sampai penaklukan peradaban-peradaban
lain yang berkuasa dengan kesewenang-wenangan terhadap rakyatnya. Selama kurun
waktu tersebut, munculah ribuan manusia yang hidup untuk mencari ilmu
pengetahuan. Awalnya yang menjadi kajian pokok adalah Al-Quran dan Sunnah,
selanjutnya melalui perdagangan dan juga penaklukan terhadap peradaban lain,
mulailah umat Islam menemukan ilmu-ilmu keduniaan. Mulailah terjadi hubungan
peradaban antara dunia Islam dengan peradaban Persia, India, Cina dan Yunani
melalui Romawi.
- Islam dan Ilmu dunia
Saat para tentara Islam memasuki
wilayah-wilayah peradaban lain, mulailah mereka menemukan literatur-literatur
ilmiah. Mereka juga melihat teknologi yang dikembangkan peradaban lain.
Mulailah umat Islam mempelajari, mengkritisi dan mengembangkannya. Pemikiran
Plato, aristoteles dan filosof lainnya dari Yunani dikritisi oleh Ilmuwan
Islam. Berbagai teknik dan peralatan sederhana yang ditemukan di peradaban lain
dipelajari dan dikembangkan. Munculah ide-ide baru dalam Pemikiran dan
Teknologi dengan metode Bayani, Burhani dan Irfani. Setiap pemikir
dan pengembang
4
menuliskan ide-idenya dalam
ratusan halaman buku. Hingga terkumpulah puluhan ribu buku yang ditulis tangan
dalam perpustakan-perpustakaan yang tersebar di wilayah kekuasaan Islam pada
Abad Ke-10 M Telah muncul pula karya-karya teknologi dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Mulai dari Aljabar, Metode pembedahan kedokteran, Teknologi
jam air, kompas, Metode perhitungan dalam astronomi, metode ruang gelap sebagai
cikal bakal fotografi, optik, Teori kimia sampai model awal penerbangan.
Sementara itu penaklukan terhadap
bangsa-bangsa lain terus dilancarkan oleh Dinasti Abasyiah,
khususnya ke wilayah Eropa.
Kerajaan-kerajaan di Eropa (kristen), mulai terusik dengan hal ini.
Mulailah semangat Perang Salib
dikobarkan. Dari sini mulailah keingintahuan masyarakat Eropa
tentang Islam terus berkembang.
Mulailah dunia Eropa belajar pada dunia Islam. Transfer Pemikiran dan
IPTEK pun mulai terjadi. Bangsa Eropa mulai belajar karya-karya dari
Ibnu Sina, AlKhawarizmi, Ibnu Rusyd, dan ilmuwan lainnya. Tetapi sayangnya
dominasi gereja begitu kuat saat itu, sehingga pengembangan ilmu begitu lamban
di dunia Eropa. Baru lima abad kemudian, ketika seorang filosof yang bernama
Descartez mengemukakan metode cogito (keraguan) sekitar tahun 1640 dan tidak
diapa-apakan oleh tokoh-tokoh gereja, barulah perkembangan Ilmu di dunia Eropa
mulai berkembang Pesat. Mulailah Abad Pencerahan di Dunia Eropa
5
(Renaissance). Bahkan sebenarnya
menurut Will Durrant, George Sarton, Thomas Goldstein dan Robert Briffault
bahwa semua sains modern utama ditemukan oleh sarjana-sarjan dari dunia Islam.
Sains Eropa gagal mengembangkannya. (Kasem Khaleel, Science in The Name of
God). Tampaknya baru setelah revolusi Industri, perkembangan IPTEK di Dunia
Eropa sangat Pesat.
- Tradisi Ilmiah Eropa dan Tradisi Ilmiah Islam
Semangat yang dibangun dalam
Renaissance adalah humanisme, individualisme, lepas dari agama, empirisme dan
rasionalisme. Inilah yang membedakan Tradisi Ilmiah Eropa dan Tradisi Ilmiah
Islam. Tradisi ilmiah Eropa ingin melepas dari kungkungan gereja (pemikiran
agama), sementara Tradisi
Ilmiah Islam berangkat dari Agama. Tradisi Ilmiah Eropa berangkat
dari Humanisme yaitu bahwa manusia mampu mengatur dirinya sendiri, sementara
Tradisi Ilmiah Islam bertolak dari keyakinan bahwa Alam ini adalah sebagai
tanda-tanda kekuasaanNya. Tradisi ilmiah Eropa berlandaskan pada empirisme
(yang kasat indera) dan Rasionalisme (akal) semata, Sementara Tradisi Ilmiah
Islam menggunakan metode Bayani (berlandaskan pada AlQuran dan Sunnah), Burhani
(empiris rasional) dan Irfani (Intuitif).
- Melemahnya Keilmuan Islam
Tapi sungguh sayang, di dunia
Islam sendiri semenjak penyerbuan tentara mongol yang menghancurkan pusat-pusat
Ilmu Pengetahuan telah
6
meredupkan semangat tradisi
Ilmiah. Ditambah lagi perpecahan kekuasaan semakin memperparah keadaan. Saat
dunia Eropa mengalami perkembangan pesat IPTEK, sementara dunia Islam
terkungkung dalam kejumudan. Mulailah babak baru penaklukan Dunia Eropa
terhadap bangsa lain termasuk dunia Islam. Melalui peta-peta dari Dunia Islam
bangsa eropa melakukan penjelajahan dan melakukan kolonialisasi (penjajahan).
BAB
III
PENUTUP
Dari uraian diatas bias kami
simpulkan sebagai berikut :
1)
Kebanyakan orang memahami bahwa
kebangkitan dunia Eropa (renaissance) adalah berkat kecermelangan tokoh-tokoh
eropa pada abad 12-16 Masehi. Anselmus, Thomas Aquinas, Roger Bacon, Galileo,
Descartez dianggap sebagai pencetus kebangkitan
eropa tanpa pengaruh peradaban lain.
2)
Namun sebenarnya sekitar abad 6
Masehi timbul peradaban baru dari daerah padang pasir yang tandus. Peradaban
yang berkembang begitu cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun
sesosok manusia mampu merombak kehidupan barbar menjadi peradaban yang Gemilang
(sebuah kota yang dilandasi oleh persamaan hak, sistem musyawarah dll), dia
adalah Muhammad SAW
3)
Semangat yang dibangun dalam
Renaissance adalah humanisme, individualisme, lepas dari agama, empirisme dan
rasionalisme. Inilah yang membedakan Tradisi Ilmiah Eropa dan Tradisi Ilmiah
Islam
4)
Saat dunia Eropa mengalami
perkembangan pesat IPTEK, sementara dunia Islam terkungkung dalam kejumudan.
Mulailah babak baru penaklukan Dunia Eropa terhadap bangsa lain termasuk dunia
Islam.
7
Daftar
pustaka
-Iqbal,
Muzaffar, Islam and
Science, England: Ashgate, 2002.
-Khaleel, Kasem, Sceince In
The Name Of GOD: How Men Of God Originated
the Sciences, USA: Knowledged House, 2003.
-Khaleel, Kasem, Science And
Religion: What You Never told, USA: Knowledged House, 2003.
-Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum: Akal dan
Hati Sejak Thales Sampai Chapra, Cet. ke-15, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005.
-DEPAG RI, Al-Quran dan Terjemahnya,
Semarang: Toha Putra, 1989.
IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar